Cliff Alexander Godlif Muskita dan Lutfi Adyaksa Diptura bukanlah
remaja biasa. Dua remaja bersahabat ini senang melakukan
percobaan-percobaan berbasis ilmu pengetahuan alam. Cliff dan Lutfi
kebetulan memang siswa SLTA jurusan IPA di SMA Cakra Buana Pancoranmas,
Depok, Jawa Barat.
Eksperimennya tidak main-main. Mereka mencoba mengaplikasikan
ide memanfaatkan air hujan menjadi energi yang lebih bermanfaat selain
sekadar untuk membasahi tanah atau menyiram tanaman. Dengan
bekal bimbingan para guru dan dukungan orangtua, Cliff dan Lutfi
melakukan percobaan berdasarkan pada teori dari ilmuwan asal Inggris,
Michael Faraday.
Usaha dan ketekunan Cliff dan Lutfi tidak sia-sia. Mereka menghasilkan sebuah alat yang belum diberi nama. Alat
tersebut bisa menghasilkan energi listrik yang berasal dari tetesan air
hujan. Peralatan itu terdiri dari lilitan kawat yang dibentuk menjadi
sebuah kumparan yang ditempelkan dengan medan magnet. Ketika tetesan air
hujan jatuh menyentuh alat tersebut, maka muncullah energi listrik.
Makin banyak kumparan dibuat, maka kian tinggi pula energi listrik yang
dihasilkan.
Hasil temuan dua remaja berbakat ini sangat menggembirakan. Karya mereka mendapat penghargaan di Olimpiade Penelitian Siswa se-Indonesia Oktober silam.
Hasil temuan dua remaja berbakat ini sangat menggembirakan. Karya mereka mendapat penghargaan di Olimpiade Penelitian Siswa se-Indonesia Oktober silam.
(sumber ; liputan 6.com)
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon