Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprido) Pujianto mengatakan
tidak butuh waktu lama lagi ritel-ritel lokal akan segera digusur
ritel-ritel asing, pasalnya ritel lokal terus tertekan dengan tingginya
upah pekerja.
"Tingginya kenaikan upah tahun depan akan mengakibatkan ritel lokal terus tertekan, net income makin kecil hanya 2-3% dari penjualan, dan akibatnya bisnis waralaba ini tidak menarik lagi," kata Pujianto di Jakarta, Rabu (19/12/2012).
Dikatakan Pujianto, akibatnya sektor ritel ini terus berkurang dan justru asing akan sangat tenang masuk ke Indonesia.
"Kita (ritel lokal) berat di upah, berat diongkos sewa, berat beban listrik dan BBM dan tiap tahun terus 'berantem' dengan pekerja terkait masalah upah, akibatnya kita tidak bisa tumbuh tinggi, disisi lain asing akan makin tenang ekspansi ke Indonesia," ucap.
Menurut Pujianto, asing makin masuk dengan tenang, karena pasar di Indonesia sangat menggiurkan, konsumsinya tinggi, dan asing punya modal sangat banyak dan diiap rugi selama 10 tahun.
"Asing punya modal sangat banyak, siap rugi 10 tahun, dapet pinjaman modal dari bank dengan bunga 0,3%-1%, mereka siap hajar ritel lokal yang sejatinya hanya sektor padat karya dan UKM," ungkapnya.
Tidak hanya ritel asing saja yang serbu Indonesia, kata Pujianto dalam waktu yang tidak lama produk-produk yang dikonsumsi masyarakat diritel-ritel banyak berisi produk impor asing.
"Produk ritel asing makin banyak, mereka lebih murah, karena mereka tidak merasakan kenaikan UMP, tidak merasakan kenaikan listrik, BBM, dan lainnya, sementara produsen lokal bakal kesulitan produksi, akan percuma pemerintah wajibkan kita jual 80% produk lokal dan hanya 20% produk impor, lah kalau yang lokal tidak ada, masa rak jualan kita kosong," tandasnya.
"Tingginya kenaikan upah tahun depan akan mengakibatkan ritel lokal terus tertekan, net income makin kecil hanya 2-3% dari penjualan, dan akibatnya bisnis waralaba ini tidak menarik lagi," kata Pujianto di Jakarta, Rabu (19/12/2012).
Dikatakan Pujianto, akibatnya sektor ritel ini terus berkurang dan justru asing akan sangat tenang masuk ke Indonesia.
"Kita (ritel lokal) berat di upah, berat diongkos sewa, berat beban listrik dan BBM dan tiap tahun terus 'berantem' dengan pekerja terkait masalah upah, akibatnya kita tidak bisa tumbuh tinggi, disisi lain asing akan makin tenang ekspansi ke Indonesia," ucap.
Menurut Pujianto, asing makin masuk dengan tenang, karena pasar di Indonesia sangat menggiurkan, konsumsinya tinggi, dan asing punya modal sangat banyak dan diiap rugi selama 10 tahun.
"Asing punya modal sangat banyak, siap rugi 10 tahun, dapet pinjaman modal dari bank dengan bunga 0,3%-1%, mereka siap hajar ritel lokal yang sejatinya hanya sektor padat karya dan UKM," ungkapnya.
Tidak hanya ritel asing saja yang serbu Indonesia, kata Pujianto dalam waktu yang tidak lama produk-produk yang dikonsumsi masyarakat diritel-ritel banyak berisi produk impor asing.
"Produk ritel asing makin banyak, mereka lebih murah, karena mereka tidak merasakan kenaikan UMP, tidak merasakan kenaikan listrik, BBM, dan lainnya, sementara produsen lokal bakal kesulitan produksi, akan percuma pemerintah wajibkan kita jual 80% produk lokal dan hanya 20% produk impor, lah kalau yang lokal tidak ada, masa rak jualan kita kosong," tandasnya.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon