Ratusan kali lipat lebih tinggi dari tingkat radiasi di Bumi.
Mengirimkan astronot ke Mars bukan perkara yang mudah.
Perusahaan-perusahaan yang akan melakukan misi mendaratkan manusia di
Mars tampaknya memerlukan waktu yang lebih lama untuk mewujudkannya.
Melansir Science World Report, Selasa,
4 Juni 2013, temuan kendaraan robotik NASA atau rover Curiosity
mengungkapkan bahwa astronot-astronot yang mendarat di Planet Merah itu
akan sangat mungkin terkena efek radiasi yang berbahaya.
Tingkat radiasi itu telah dihitung oleh RAD (Radiation assessment detector) yang
ada di Rover Curiosity. Dari data yang dikumpulkan antara tahun 2011
sampai 2012, tingkat radiasi dalam perjalanan ke Mars ratusan kali lebih
tinggi dari tingkat radiasi di Bumi.
"Misi ke planet Mars memang
sangat penting untuk masa depan penelitian, tapi kami harus memastikan
keamanan astronot mulai dari pergi sampai kembali lagi ke Bumi," kata
William Gerstenmmaier, Kepala Operasi Luar Angkasa NASA.
Gerstenmmaier
juga menyampaikan, NASA harus membuat pesawat ruang angkasa yang mampu
untuk membawa dan melindungi astronot dari risiko-risiko saat melakukan
penjelajahan di luar angkasa.
Bentuk Radiasi
Secara
umum, ada dua bentuk radiasi yang sangat berbahaya bagi astronot saat
berada di ruang angkasa. Pertama, Galactic Cosmic Rays (GCRs), merupakan
partikel yang disebabkan oleh ledakan supernova dan energi-energi lain
di luar Tata Surya.
Kedua, Solar Energetic Particles (SEPs), merupakan energi besar yang terbentuk dari solar flare (badai) matahari.
Menurut
Cary Zeitlin, peneliti utama di Southwest Research Institute, Amerika
Serikat, untuk menghitung dampak paparan radiasi pada astronot dengan
menggunakan satuan Sievert (Sv) atau mili sievert.
"Radiasi
sangat berpengaruh terhadap munculnya kanker pada manusia. Paparan
radiasi sebesar 1 Sv dapat meningkatkan risiko terkena kanker sebanyak
lima persen," ungkap Zeitlin.
Dia juga menyampaikan, perlu
pemahaman lebih jauh untuk memahami tingkat radiasi di dalam pesawat
ruang angkasa yang membawa astronot ke planet Mars.
"Saat ini,
kami sedang mencari cara untuk melindungi pesawat ruang angkasa dari
radiasi yang sangat berbahaya. Temuan ini sangat penting dilakukan untuk
merencakan misi ruang angkasa di masa depan," ujar Zeitlin.
Hasil penelitian ini telah diterbitkan di Jurnal Science dengan judul "Measurements of Energetic Particle Radiation in Transit to Mars on the Mars Science Laboratory."
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon