Suara Politik | Berita | ENAM SEKTOR INFESTASI CHINA SENILAI Rp25,65 T DI INDONESIA

SUARA POLITIK - Indonesia Investment Marketing 2015
yang diselenggarakan di Shanghai, berhasil mencatatkan minat investasi
baru sebesar USD1,9 miliar dari Tiongkok atau setara dengan Rp 25,65
triliun (kurs Rp13.500 per dolar AS). Penambahan minat investasi
Tiongkok tersebut didapat dari beberapa perusahaan yang bergerak di
sektor industri baja, pariwisata, industri semen, industri tekstil,
produk tekstil dan industri galangan kapal.



Franky Sibarani Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, menyampaikan
antusiasme dari investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya di Indonesia
sangat besar.



“Pertumbuhan minat investasi dari Tiongkok sudah mulai terlihat dalam
kondisi satu tahun terakhir, arahnya positif sebagai salah satu sumber
FDI yang masuk ke Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resminya kepada
pers, Sabtu (28/11/2015).



Franky Sibarani menjelaskan dari jumlah USD1,9 miliar, industri semen
merupakan salah satu kontributor utama dengan persentase kontribusi USD 1
miliar yaitu setara dengan 52 persen.



“Selanjutnya diikuti oleh investasi di bidang pariwisata senilai USD600
juta, industri galangan kapal USD300 juta, industri baja USD10 juta dan
industri tekstil dan produk tekstil USD8 juta,” ucapnya.



Franky menambahkan, dari besaran nilai investasi yang masuk tersebut
pihaknya akan mendorong agar investor-investor dapat memanfaatkan
layanan izin investasi 3 jam yang mensyaratkan minimum investasi Rp 100
miliar atau setara dengan minimal USD 8 juta dengan asumsi kurs Rp13.500
per USD.



“Informasi mengenai izin investasi tiga jam telah kami sampaikan dalam
paparan kami, dan dalam sesi tanya jawab dan one on one meeting beberapa
investor melakukan follow up dan menanyakan hal tersebut,” papar
Franky.



Franky juga menjelaskan, selain izin investasi tiga jam layanan
end-to-end services kepada investor Tiongkok dengan adanya tim marketing
officer BKPM yang siap memfasilitasi minat investasi investor Tiongkok.



Koordinasi Penanaman Modal selaku inisiator kegiatan dalam kegiatan
promosi investasi tersebut, mendapatkan dukungan dan kerjasama yang
positif dari Konjen RI Shanghai Kenssy Dwi Ekaningsih, Presiden Direktur
UOB Bank Indonesia, Direktur Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, dan
juga Kepala BKPMPT Provinsi Banten.



130 investor hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang
dilaksanakan di hotel Four Seasons tersebut. Pelaksanaan kegiatan memang
dilakukan untuk menjaring minat investasi dari Tiongkok.
“Dari data BKPM periode Januari-September 2015 tercatat peningkatan
komitmen investasi dari Tiongkok sebesar 46 persen, yaitu senilai
USD13,9 miliar yang sudah mendapatkan izin prinsip di Indonesia,”
katanya.



BKPM sendiri melakukan identifikasi minat tersebut secara berhati-hati,
mengingat selama ini rencana investasi yang masuk dari RRT selalu
tinggi, namun masih minim realisasinya. Dari data BKPM rasio rencana
investasi dan relisasi investasi dari RRT berada di level di bawah 10
persen.



Januari-September 2015, secara kumulatif realisasi investasi Tiongkok
mencapai USD406 juta dengan jumlah proyek mencapai 705 proyek. Sedangkan
dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi Tiongkok rata-rata
tumbuh 66 persen per tahun, dari USD174 juta pada tahun 2010 menjadi
lebih dari USD800 juta di tahun lalu. Selain itu, dari sisi rencana
investasi sejak 2010 hingga September 2015 tercatat minat investasi dari
Tiongkok menembus angka USD36 miliar. (M. Nas Kasah)


Suara Politik | Berita | ENAM SEKTOR INFESTASI CHINA SENILAI Rp25,65 T DI INDONESIA
Previous
Next Post »