Pemerintah Korea Utara meminta kedutaan untuk mengevakuasi diplomatnya.
Pemerintah
Korea Utara menyatakan tidak menjamin keselamatan diplomat asing di
negaranya, di tengah ketegangan dengan Korea Selatan. Oleh sebab itu
mereka meminta kedutaan besar asing yang ada di Korut untuk segera
keluar dari negara komunis itu.
Pernyataan itu diungkap oleh Kementerian Luar Negeri Korut yang disampaikan oleh setempat kantor berita China, Xinhua, Jumat kemarin. "Pertanyaannya saat ini bukan apabila terjadi perang, tetapi kapan perang itu akan terjadi di semenanjung Korea akibat peningkatan ancaman dari Amerika Serikat," ujar Kemlu Korut di Xinhua seperti dikutip Reuters, Sabtu 6 April 2013.
Pemerintahan Kim Jong-un menambahkan, apabila pihak kedutaan mempertimbangkan tindakan evakuasi, maka pemerintah Korut akan menyediakan lokasi pengungsian yang aman sesuai dengan standar yang ditetapkan di dalam konvensi internasional.
Menanggapi imbauan ini, beberapa kedutaan besar memilih tidak menanggapi. Salah satunya adalah Inggris yang mempertahankan diplomat mereka karena menanggap pernyataan itu adalah satu lagi omong kosong Korut.
"Kami percaya pemerintah Korut mengambil langkah ini sebagai bagian dari retorika lanjutan yang mengindikasikan AS merupakan ancaman bagi mereka," ujar Kemlu Inggris.
Keputusan serupa juga diambil oleh Pemerintah Polandia. Melalui juru bicara Kemlunya, Polandia menilai pernyataan yang baru saja dikeluarkan oleh Korut tidak tepat dan mereka berpikir tidak ada ancaman risiko dari luar kepada Korut.
"Anjuran untuk mengungsikan ini sudah diterima oleh semua kedutaan besar yang ada di Pyongyang dan kami masih belum merasa perlu untuk mengungsikan staf kedutaan kami," ujar pejabat berwenang Polandia.
Sementara AS yang tidak memiliki hubungan diplomatik langsung dengan Korut menilai imbauan Korut itu hanya pernyataan retoris semata. "Pertanyaannya kemudian adalah kapan mereka berhenti membual?" ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland.
Pernyataan itu diungkap oleh Kementerian Luar Negeri Korut yang disampaikan oleh setempat kantor berita China, Xinhua, Jumat kemarin. "Pertanyaannya saat ini bukan apabila terjadi perang, tetapi kapan perang itu akan terjadi di semenanjung Korea akibat peningkatan ancaman dari Amerika Serikat," ujar Kemlu Korut di Xinhua seperti dikutip Reuters, Sabtu 6 April 2013.
Pemerintahan Kim Jong-un menambahkan, apabila pihak kedutaan mempertimbangkan tindakan evakuasi, maka pemerintah Korut akan menyediakan lokasi pengungsian yang aman sesuai dengan standar yang ditetapkan di dalam konvensi internasional.
Menanggapi imbauan ini, beberapa kedutaan besar memilih tidak menanggapi. Salah satunya adalah Inggris yang mempertahankan diplomat mereka karena menanggap pernyataan itu adalah satu lagi omong kosong Korut.
"Kami percaya pemerintah Korut mengambil langkah ini sebagai bagian dari retorika lanjutan yang mengindikasikan AS merupakan ancaman bagi mereka," ujar Kemlu Inggris.
Keputusan serupa juga diambil oleh Pemerintah Polandia. Melalui juru bicara Kemlunya, Polandia menilai pernyataan yang baru saja dikeluarkan oleh Korut tidak tepat dan mereka berpikir tidak ada ancaman risiko dari luar kepada Korut.
"Anjuran untuk mengungsikan ini sudah diterima oleh semua kedutaan besar yang ada di Pyongyang dan kami masih belum merasa perlu untuk mengungsikan staf kedutaan kami," ujar pejabat berwenang Polandia.
Sementara AS yang tidak memiliki hubungan diplomatik langsung dengan Korut menilai imbauan Korut itu hanya pernyataan retoris semata. "Pertanyaannya kemudian adalah kapan mereka berhenti membual?" ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon