Pintu asrama dikunci akibat keamanan yang tidak menentu.
MNK CENTER - Kebakaran terjadi di sebuah pesantren di Yangon, Myanmar, pada Selasa
dini hari tadi, menewaskan 13 santri. Mereka diduga tewas kehabisan
oksigen akibat terlalu banyak menghirup asap dalam ruang tertutup.
Dilansir Reuters,
Senin 1 April 2013, peristiwa kebakaran itu terjadi pukul 02.40 pagi
waktu setempat. Korban seluruhnya pria berusia antara 13-14 tahun.
"Sebanyak
13 korban jiwa yang merupakan santri tewas dalam peristiwa kebakaran
itu akibat menghirup asap terlalu banyak," ujar petugas pemadam
kebakaran yang ada di pusat kota Yangon.
Dugaan sementara
penyebab kebakaran akibat korsleting listrik. Menurut kesaksian para
tetangga yang tinggal tak jauh dari pesantren, pintu asrama terkunci
sehingga menyulitkan para santri menyelamatkan diri. Jendela juga
berteralis sehingga santri tidak bisa melompat.
"Sepertinya para
santri tidak punya kesempatan untuk menyelamatkan diri karena pintu
asrama terkunci. Asrama melakukan hal itu karena situasi keamanan di
Myanmar yang masih belum stabil," ungkap salah seorang tetangga kepada
Reuters.
Keamanan pesantren yang diperketat dilakukan menyusul
konflik berdarah umat Muslim dan Buddha di beberapa tempat di Myanmar.
Yangon yang menjadi kota terbesar di negara tersebut luput dari konflik,
namun tindakan pencegahan perlu dilakukan.
Akhir Maret lalu,
bentrokan kedua kubu di kota Meikhtila menewaskan 43 orang. Bentrokan
menyebar ke 15 kota kecil lainnya sebelum Presiden Thein Sein menurunkan
lebih banyak tentara dan polisi serta menerapkan jam malam.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon