Dari 38 korban yang tertimbun longsor, hanya 10 yang berhasil selamat.
Tim penyelamat telah berhasil mengeluarkan korban terakhir longsor
Freeport dari dalam reruntuhan terowongan Big Gossan Mil 74 Tembagapura,
Mimika, Papua, Rabu 22 Mei 2013. Dari 38 pekerja Freeport yang menjadi
korban, hanya 10 yang berhasil selamat, sementara 28 lainnya tewas.
DPR
Papua meminta PT Freeport Indonesia berkonsentrasi pada upaya
investigasi dan pemulihan trauma pada korban yang selamat. “Para
karyawan Freeport yang menjadi korban pasti trauma. Perusahaan harus
bisa menghilangkan trauma itu,” kata Ketua Komisi D DPR Papua, Yan
Permenas Mandenas. Menurutnya, peristiwa longsor kali ini merupakan
pukulan telak bagi manajemen Freeport Indonesia.
Secara terpisah,
tim medis Rumah Sakit Premier Bintaro Tangerang mengatakan, para korban
longsor Freeport yang dirawat di RS itu menderita trauma berat sehingga
harus menjalani perawatan intensif. “Pasien mengalami multiple-trauma.
Masih terus dimonitor secara intensif,” kata Mulyadi Muchtiar, dokter
yang menangani pasien-pasien korban longsor Freeport di RS Premier
Bintaro.
Yan Mandenas meminta Freeport menjadikan musibah longsor
itu sebagai pelajaran. “Freeport harus melakukan evaluasi dan
mengutamakan keselamatan pekerja,” kata dia. Tak lupa Freeport harus
memberikan kompensasi yang layak bagi keluarga korban.
Freeport
juga diminta melakukan riset mendalam untuk mengkaji tambang bawah
tanahnya. Apalagi saat ini perusahaan asal Amerika Serikat itu tengah
membangun infrastruktur untuk tambang bawah tanah mereka. “Para ahli
harus cek kondisi tanah dan daya tahannya agar musibah bisa diantisipasi
dan terdeteksi,” ujar Yan Mandenas.
Ia berharap dalam kontrak
karya baru Freeport dengan Indonesia, ada ruang yang mengatur kewenangan
Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika terkait
Freeport. “Selama ini Freeport tidak memberikan ruang kepada Pemrpov
Papua. Bila ada kejadian, langsung ke pemerintah pusat. Dengan daerah
hanya sebatas koordinasi,” kata Yan Mandenas.
Kewenangan bagi
Pemprov Papua dan Pemkab Mimika, ujar Yan Mandenas, adalah bentuk
penghargaan Freeport dan pemerintah pusat kepada Papua sebagai pemilik
tanah tambang yang digali Freeport. “Kewenangan itu bisa dari sisi
pendapatan, rekrutmen tenaga kerja, dan aset yang ada di sana,” kata
dia.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon