"Sistem senjata masih bisa dikontrol saat berada di wilayah musuh."
Senjata berteknologi tinggi yang memiliki kecepatan lima kali kecepatan suara akan beterbangan di langit pada tahun 2025.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh pejabat militer Amerika Serikat, seperti dilansir Space, Rabu 22 Mei 2013.
Tahun
2025 siap menjadi debut pertama dari serangan senjata baru super cepat
di medan tempur. Perhitungan waktu itu dihitung dari berhasilnya
penelitian lanjutan dari rudal hipersonik angkatan udara AS yang diberi
nama X-51A Waverider.
"Angkatan Udara AS berusaha menciptakan
teknologi senjata baru pada tahun 2020. Kami sudah memulai program
pengembangan senjata perang ini beberapa tahun lalu," kata Charlie
Brink, Manajer Program X-51A Waverider, dari Air Force Research Laboratory Aerospace Systems Directorate AS.
Daya jelajah rudal biasa mencapai 500-600 mil per hour (mph),
atau setara 800-965 km per jam. Tapi, dengan menggunakan teknologi
hipersonik, kecepatan rudal bisa meningkat menjadi lima kali kecepatan
suara (5 Mach), atau sekitar 1.226 km per jam.
"Kecepatan senjata
itu bisa sangat mematikan, tapi sistem senjata masih bisa dikontrol
saat berada di wilayah musuh," jelas Brink.
Dalam program
pengembangan X-51A Waverider, Angkatan Udara AS bekerja sama dengan
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).
Program ini menelan dana US$300 juta, atau setara Rp2,9 triliun.
Dua
uji coba X-51A Waverider pada Juni 2011 dan Agustus 2012 mengalami
kegagalan. Tapi, uji coba terakhir pada 1 Mei 2013 sukses dilakukan
dengan dibawa pesawat bomber B-52. Bahkan, kecepatan dari senjata itu
sudah ditingkatkan, pada awalnya 4,8 Mach menjadi 5,1 Mach.
"Kami mendapat data-data baru pada uji coba terakhir dan kami sangat gembira dengan hasil tersebut," ujar Brink.
Komersial
Sementara militer AS belum memiliki
rencana selanjutnya dari hasil uji coba X-51A Waverider, namun akan
mengembangkan program hipersonik untuk bidang lain.
"Teknologi ini semakin dekat. Mungkin saja penerbangan komersial dengan menggunakan teknologi hipersonik scramjet benar-benar terwujud," kata Joe Vogel, Manajer Program Boeing X-51A.
Ia
menambahkan, teknologi hipersonik di bawah naungan Angkatan Udara AS,
penggunaan untuk bidang lain tentu saja setelah tujuan dari militer
selesai.
"Untuk penggunaan komersil sepertinya akan berbarengan dengan penggunaan dari militer," ujar Vogel.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon