KAI Ingin Terapkan Tarif Berdasarkan Jarak, Menhub: Itu Terobosan Bagus


PT Kereta Api Indonesia (Persero) ingin memberlakukan tarif berdasarkan jarak. Ketentuan ini sedang digarap dan menurut rencana akan digunakan bulan Juni 2013. Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan rencana KAI adalah sebuah terobosan baru bagi dunia perkeretaapian Indonesia.

"Ini terobosan bagus tetapi dampak sosialnya yang saya khawatirkan," cetus Mangindaan usai Rakor Pangan di kantor Menko Perekonomian Jakarta, Jumat (5/04/2013).

Sampai saat ini, Kementerian Perhubungan masih ikut mengkaji kebijakan yang dilontarkan oleh KAI. Mangindaan berpendapat bahwa daya beli masyarakat harus manjadi pertimbangan usulan untuk KAI.

"Kami sedang hitung itu tetapi khawatirnya dampak sosialnya. Kita selalu berencana namun ternyata rakyat tidak bisa menjangkaunya dan belum meningkat daya belinya," katanya.

Untuk itu menurutnya, salah satu cara yang efektif adalah penerapan subsidi. Namun ia mengungkapkan agar subsidi tepat sasaran, pihaknya saat ini sedang mengkaji penggunaan kartu elektronik berbasis E-Card.

"Kalau mau diterapkan subsidi mungkin bisa mencontoh pada sistem kartu elektronik untuk si penerima subsidi, mirip kartu kesehatan. Saya yakin ini bisa jalan biar masyarakat tahu bahwa pemerintah memperhatikan juga si miskin. Kita harus memisahkan antara yang mampu dengan yang tidak, melihat kondisi kita seperti ini. Jika melihat kartu kesehatan, kartu raskin dan lain-lain bisa jalan, maka ini pun bisa jalan," tuturnya.

Ia pun berharap agar kartu inii bisa digunakan tahun ini juga. Nantinya anggaran pembiayaan kartu ini menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan dan KAI.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa teralisasi, anggarannya dari Kementerian Perhubungan dan KAI," tandasnya.
Previous
Next Post »