Puluhan Tewas, Pemerintah Investigasi Longsor Freeport

“Penting untuk mengetahui apakah ada faktor kesengajaan."

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Selasa 21 Mei 2013, mengumumkan bahwa sisa korban longsor Freeport yang belum berhasil dikeluarkan dari reruntuhan terowongan Big Gossan diperkirakan tidak ada yang bertahan hidup.

“Di dalam masih ada tujuh lagi. Diperkirakan sudah tidak ada yang hidup. Tim Basarnas besok atau lusa sampai ke ujung titik lokasi yang runtuh,” kata Wacik di Istana Negara, Jakarta.

Ini sungguh menyedihkan bagi para keluarga korban yang selama ini ini menanti kepastian nasib sanak keluarga mereka.

Total ada 38 karyawan Freeport yang menjadi korban ketika ruang pelatihan di tambang bawah tanah perusahaan itu tiba-tiba longsor. Dari seluruh korban, hanya 10 yang berhasil selamat, sedangkan 21 lainnya tewas dan 7 sisanya masih tertimbun di dalam tanah.

Wacik mengatakan, prioritas utama pemerintah dan PT Freeport Indonesia saat ini adalah mengeluarkan seluruh korban dari lokasi longsor. Namun investigasi sudah dimulai saat ini. Tim investigasi dari pemerintah melibatkan Kementerian ESDM dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Investigasi

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan, tim investigasi pemerintah untuk menyelidiki longsor Freeport itu dibentuk atas instruksi langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Seperti diketahui, SBY Senin kemarin menggelar rapat yang secara khusus membahas mengenai musibah di area tambang Freeport.

Pemerintah amat menyesalkan longsor yang terjadi di Freeport. “Kami akan usut tuntas apakah longsor ini karena kecelakaan, keteledoran, atau faktor alam,” kata Muhaimin di gedung DPR.
Investigasi akan dikebut begitu seluruh korban telah ditemukan dan dievakuasi dari lokasi longsor.

Jika dari hasil investigasi itu ditemukan adanya pelanggaran dari pihak perusahaan, misalnya tidak ada jalur evakuasi untuk karyawan yang sedang bekerja di bawah tanah, maka PT Freeport Indonesia harus mempertanggungjawabkan kelalaiannya itu.

Wacik mengatakan, menurut dia sesungguhnya sistem keamanan di Freeport cukup baik. “Tapi yang namanya kecelakaan, di tempat baik pun bisa terjadi kecelakaan,” kata dia.
Oleh sebab itu tim investigasi akan mengaudit sistem keamanan Freeport. Saat ini sejumlah inspektur tambang dari Kementerian ESDM sudah ada di lokasi longsor Freeport untuk memulai investagasi.

Akibat peristiwa longsor Freeport ini, pemerintah meminta semua perusahaan tambang untuk meningkatkan sistem keamanannya. “Saya sudah panggil Antam. Saya minta tambang bawah tanah mereka dicek ulang,” kata Menteri ESDM. Antam adalah perusahaan tambang emas milik negara.

Pentingnya menyelidiki penyebab longsor Freeport ini juga dikemukakan oleh Polri. “Penting untuk mengetahui apakah ada faktor kesengajaan atau murni kecelakaan,” kata Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna di Jakarta.
Aparat keamanan, kata dia, bisa memanggil pengelola perusahaan tambang milik asing itu. Namun, yang paling penting,  bagaimana mengurangi kecelakaan kerja. "Kalau memanggil, itu hanyalah prosedural saja. Sejak awal kami berpartisipasi untuk menyelamatkan korban dan melihat kondisi di sana."
PT Freeport Indonesia sendiri berharap seluruh korban segera ditemukan agar investigasi dapat berjalan optimal. Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Daisy K. Primayanti, menyatakan saat ini tim penyelamat terus bekerja 24 jam. Mereka menyebar pada titik-titik yang memungkinkan untuk mengeluarkan korban dari lokasi longsor.

Berikut beberapa nama korban tewas dalam musibah longsor Freeport:

1.    Retno Arung Bone
2.    Artinus Magal
3.    Hengky Ronald Hendambo
4.    Aris Tikupasang
5.    Victoria Sanger
6.    Mateus Marandof
7.    Selpianus Edowai
8.    Yapinus Tabuni
9.    Aan Nugraha
10.    Joni Tulak
11.    Rooy Kailuhu
12.    Makmur
13.    Petrus Rangko
14.    Sulaeman
15.    Amir Tika
16.    Gito Sikku
17.    Lewi Mofu
Demikian sementara data yang didapat.
Previous
Next Post »