Terlukis dalam seni ukiran di dalam gua kuno di Xinjiang, China.
Arkeolog menemukan sebuah seni ukiran di dalam gua yang
diduga merupakan perwujudan gambar pornografi pertama kali di dunia.
Ukiran yang disebut Kangjiashimenji Petroglyph ditemukan di di wilayah
Xinjiang, barat laut China.
Petroglyph itu menyajikan
figur abstrak dan tanpa busana. Figur secara eksplisit menggambarkan
praktik gila seks dari nenek moyang manusia dalam sebuah pesta.
Ukiran
yang diduga dibuat pada milenium kedua sebelum masehi ini sebenarnya
sudah ditemukan arkeolog China, Wang Binghua pada akhir tahun '80-an.
Namun,
Jeannine Davis-Kimball, seorang ahli Eurasia nomaden, menjadi orang
Barat pertama yang merinci ukiran tersebut dan menjabarkannya dalam
jurnal ilmiah.
Dalam gua tersebut tergambar sekitar 100 figur yang sedang menggambarkan sebuah ritual "kesuburan."
Posisi
yang dilukiskan dalam ritual tersebut hampir semuanya sama, lengan ke
luar dan membungkuk pada siku dengan satu tangan mengarah ke atas dan
lainnya mengarah ke bawah.
"Di samping gambar manusia, ada kepala
mengambang, anjing berkelok-kelok, kucing statis, dan lambang hewan
mengisi kekosongan (ruang)," tulis Dr Davis-Kimball dilansir Dailymail, Kamis 21 febuari 2013. "Setiap gambar nenek moyang pasti diwakili beberapa aspek ritual," tegasnya.
Pada
ukiran itu, wanita digambarkan dengan batang tubuh segitiga disertai
pinggul dan kaki seksi. Sedangkan, gambar pria diwakili dengan batang
tubuh segitiga agak kecil, kaki kurus, kepala telanjang dan dengan penis
ereksi (ithyphallic).
Namun, banyak ukiran yang
menampilkan profil transeksual, ditandai kelamin ereksi tapi mengenakan
penutup kepala wanita, serta bagian dada terdapat dekorasi. Profil
transeksual juga ditandai dengan pemakaian masker.
"Secara
menyeluruh, gambar tersebut mewakili kondisi manusia yang menari-nari,
dan beberapa di antaranya tampak tenggelam dalam keadaan tak sadarkan
diri, atau merasakan kesenangan yang luar biasa," tulis Dr
Davis-Kimball. Dia juga menyebutkan gambar lainnya tentang hubungan
seksual.
"Berbagai hewan menambahkan catatan ambiguitas, namun
memberikan petunjuk tambahan untuk menempatkan tablo dalam ruang dan
waktu, dan memberikan beberapa dasar sejarah," lanjutnya.
Kimball membedakan delapan adegan terpisah pada tablo, empat yang sepenuhnya dibentuk dan sisanya hanya tampak sketsa.
Adegan
pertama menunjukkan sembilan wanita, menari di sekeliling lingkaran
sementara di sebelah kiri, figur transeksual berbaring seolah-olah jatuh
tak sadarkan diri.
Adegan tersebut tanpa pria ithyphallic, meski figur transeksual
menunjukkan memang memiliki penis yang sedang ereksi. "Kedua lengan,
mengangkat bahu nya, dan terlihat berbeda dari posisi menari biasa,"
ujarnya.
Adegan kedua yang diidentifikasi oleh Dr Davis-Kimball
menunjukkan pesta liar yang melibatkan 16 figur, 10 pria dan enam
wanita, sedang siap berhubungan seks.
"Karena ini adalah ithyphallic, yang juga mewakili biseksual
dan menunjukkan bahwa itu akan bersetubuh dengan seorang wanita kecil
dengan kaki terentang dengan kemaluannya yang terlihat jelas," papar
dia.
Adegan selanjutnya yaitu seorang pria tanpa kepala yang
berusaha untuk berhubungan seks dengan transeksual lain. Di
tengah-tengah adegan, muncul tokoh transeksual lain yang nampak
berhubungan seks dengan wanita terkecil.
Sementara tokoh wanita yang tampak memiliki dua kepala, dan diposisikan di latar depan seolah-olah sedang memimpin tarian.
Adegan
ketiga disebutkan lebih vulgar. Sembilan orang terdiri tiga pria dan
enam perempuan, yang semuanya sedang berhubungan seks. Dr Davis-Kimball
mengidentifikasi dua gambar yang menonjol.
"Pertama, laki-laki di
kiri dengan testis dan penis yang terlalu dilebih-lebihkan berupaya
membunuh figur penting kedua, perempuan yang berdekatan," tulis dia.
Di sebelah kiri, wanita tersebut terdapat tiga pria berhasrat untuk mendapat giliran berhubungan seks dengannya.
Sementara pada adegan terakhir, tidak terdapat figur wanita. Tahap ini digambarkan sebagai pesta persaudaraan, melibatkan 14 karakter, tujuh dengan penis tegak dan ditengah-tenganya terdapat tarian hiruk pikuk.
Di bagian bawah terdapat satu pria yang sedang melakukan masturbasi dengan tanda aliran bayi yang berasal dari penisnya.
Uniknya, dari semua gambaran petroglyph Kangjiashimenji
ini mengarah pada petunjuk ras Kaukasoid. Petunjuk ini cocok dengan
bukti lain yang mengindikasikan penduduk dari wilayah ini, di mana ras
Kaukasoid merupakan pengembara dengan karakteristik Eropa.
Spekulasi lain muncul. Dr Davis-Kimball punya pendapat bahwa ukiran gua tersebut kemungkinan semacam sketsa cerita panjang (storyboard) untuk kelompok pemimpin kultik (pemujaan) pada saat itu, dan digunakan sampai 850 sebelum masehi.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon