INOVASI TEKNOLOGI HEMAT ENERGI YANG DAPAT MENGURANGI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM


Berdasarkan perkiraan INFORSE (2009) di Eropah, untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca, menjelang tahun 2050, khususnya CO2 pada tingkat 550 ppm di atmosfer maka untuk skenario 100% pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan maka peran dari energi surya dan biomassa seperti ditunjukkan oleh Gbr 1 akan menjadi sangat menonjol. Bila skenario dapat dilaksanakan maka konsentrasi gas CO2 diatmosfir secara bertahap dikurang seprti pada Gbr.2. Menjelang tahun 2050 diperkirakan negara-negara maju akan kekurangan sumber energi primernya, sedangkan negara-negara berkembang walaupun tingkat konsumsi energi perkapita meningkat dari tahun 2000 dari sekiar 2000 kWh/kapita menjadi lebih dari dua kali lipat dalam tahun 2050, yaitu menjadi sekitar 4500  kWh. Dilain fihak ketersedian sumber energi primer akan semakin menipis di negara maju menjadi sekitar 7000 an TWh dibanding negara berkembang walaupun kebutuhan energinya makin meningkat sumber energi primernya masa pada posisi sekitar lima kali lipatnya, yaitu sebesar 31,000 TWh.

 Sumber : Prof. Dr. Kamaruddin Abdullah, Laboratorium Surya Universitas Darma Persada
Previous
Next Post »