Daripada dibuang, lebih baik diberikan pada masyarakat yang kelaparan.
Ribuan produk yang dilabeli daging sapi terkontaminasi daging kuda di
beberapa negara Eropa. Beberapa merek terpaksa menarik produk-produk
mereka yang diduga terkontaminasi dari pasaran.
Menteri
Pembangunan Jerman, Dirk Niebel, mengatakan, ribuan makanan tersebut
akan terbuang percuma jika tidak segera dimanfaatkan kembali. Menurut
dia, daging sapi campur kuda itu bisa diberikan kepada rakyat miskin
yang membutuhkan makanan.
Pernyataan Niebel ini disampaikan
menyusul proposal dari partai berkuasa CDU beberapa waktu lalu. "Kami
tidak bisa begitu saja membuang makanan bagus," kata Niebel.
Niebel
mengatakan bahwa makanan itu tidak hanya dibagikan ke orang-orang di
Eropa, bisa juga kepada masyarakat miskin di seluruh dunia. Niebel
mengatakan, terdapat 800 juta orang di dunia yang masih kelaparan.
"Bahkan
di Jerman, banyak orang yang kesulitan keuangan, bahkan untuk makanan.
Saya kira tidak baik jika kita membuang-buang makanan," lanjutnya lagi.
Usulannya ini ditentang oleh kubu oposisi yang mengatakan ide Niebel absurd dan menghina rakyat miskin. Kendati diprotes, perwakilan dari Gereja Evangelis Jerman mendukung anjuran tersebut.
"Kami
di Gereja menemukan mentalitas buang-buang makanan di masyarakat sangat
mengkhawatirkan. Bagaimana cara membagikan makanan ini akan jadi
pertanyaan yang perlu dipelajari lagi," kata Pendeta Bernhard Felmberg.
Kasus
daging sapi bercampur daging kuda membuat repot pemerintahan di Eropa.
Uni Eropa menganjurkan uji DNA untuk setiap produk sapi di benua biru
tersebut.
Jumat lalu, Kementerian Produksi di Jerman menemukan 67
dari 839 produk daging yang dilabeli sapi ternyata mengandung daging
kuda. Sementara itu, di Italia, penyelidik pemerintah menemukan enam ton
daging sapi dan 2.400 bungkus lasagna Bolognese yang terkontaminasi
daging kuda. Kasus yang sama ditemui di Inggris dan Prancis.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon