Kereta Buatan Indonesia Saingi General Electric, PT INKA Bikin Lokomotif Anti Banjir


Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen kereta, PT Industri Kereta Api (INKA) ternyata mampu membuat lokomotif kereta asli buatan dan rancangan sendiri. Lokomotif dengan warna dominan merah ini, ternyata memiliki banyak keunggulan dibandingkan lokomotif sejenis yang dibuat oleh produsen lokomotif dunia asal Amerika Serikat, General Electric.

Lokomotif ini, ternyata tahan saat melewati rel yang tergenang banjir cukup tinggi.

"Kita bisa buat lokomotif yang tahan banjir. Menggunakan mesin diesel hidrolik," tutur Direktur Utama INKA Agus Purnomo di kantor pusat INKA, Jln. Yos Sudarso Madiun Jawa timur, Jumat (22/3/2013).

Pembuatan lokomotif ini berawal saat INKA, memperoleh pesanan Kementerian Perhubungan agar membuat lokomotif yang bisa dibuat dan dirancang di dalam negeri serta tahan banjir. Selama ini, kereta penumpang dan barang, harus ditarik menggunakan lokomotif yang harus didatangkan dari Amerika Serikat serta rentan mogok saat melewati banjir.

Di tempat yang sama, Asisten Manajer Bidang Teknologi INKA, Prayitno menjelaskan, dengan mesin diesel hidrolik, lokomotif ini, bisa tahan saat melewati banjir setinggi 1 meter. Hal ini tidak ditemui pada lokomotif sejenis buatan General Elektric, karena kereta asal Amerika Serikat itu, menggunakan sistem elektrik di bagian bawah.

"GE penggeraknya di bawah. Misal buatan INKA gak karena berata di atas. Kalau di bawah kena air atau banjir maka mesin mati karena konslet," papar Prayitno.

Selain itu, lokomotif dengan double cabin dan memiliki komponen lokal yang dominan ini, dilengkapi dengan camera khusus yang bisa memonitor sisi kiri dan kanan lokomotif serta rangkaian gerbong di belakangnya. Dengan lokomotif ini pula, kereta penumpang tidak perlu memiliki mesin kereta khusus pembangkit listrik karena di dalam lokomotif ini sudah terdapat mesin pembangkit untuk keperluan electricy di setiap gerbong.

"Dilengkapi pendingin udara sehingga mebuat masinis nyaman. Selain itu, masinis kalau pindah ke antar kabin tidak perlu keluar tapi cukup lewat pintu belakang tanpa harus keluar lokotif. Ada di kanan dan kiri," tambahnya.

Saat ini, INKA telah merampungkan 5 lokomotif dengan model Loko GH 2200 Horse Power pesanan Kemenhub. Saat ini, lokotif sedang menjalani uji kelayakan untuk memperoleh sertfikasi dari Kemenhub. Untuk setiap lokomotif berbahan solar ini, INKA menjualnya dengan harga kisaran Rp 25 sampai Rp 30 miliar.
Previous
Next Post »