IBM membangun infrastruktur yang terintegrasi, pintar dan otomatis untuk mengurangi biaya.
MNK CENTER - IBM mengumumkan
dibangunnya infrastruktur-infrastruktur baru yang lebih dinamis untuk
membantu pelanggan meningkatkan efisiensi, memperbaiki mutu layanan dan
mengelola resiko. Dengan infrastruktur baru berbasis System x dan IBM
Tivoli tersebut, pelanggan akan dapat merespon lebih cepat dan mengelola
tantangan yang diwujudkan oleh dunia saat ini yang semakin terintegrasi
secara global.
Teknologi infrastruktur baru IBM membantu pengguna untuk mengelola dan mendapatkan wawasan dari berbagai hal dalam infrastruktur fisik mereka yang dilengkapi oleh semakin banyak sensor pintar; menganalisa informasi dalam jumlah besar; dan menjadi lebih “hijau” dan hemat biaya.
“Bekerja secara lebih pintar artinya kita menjadi lebih produktif dan hemat biaya dengan memanfaatkan alat-alat dan informasi yang dapat memberikan manfaat terbesar dalam suatu lingkungan yang kompetitif,” kata Kustiawan Kusumo, Country Manager, IBM Software Group. “Melalui portofolio piranti lunak Lotus dan WebSphere, IBM berkomitmen untuk meluncurkan kemampuan pengelolaan proses bisnis dan kolaborasi baru agar para pelanggan dapat bekerja secara lebih pintar,” ucapnya.
Menurut IBM, proses bisnis yang tidak efisien dan kendala kolaborasi dapat menghambat keberhasilan, terutama di lingkungan perekonomian yang menantang. Sebagai contoh, perusahaan membuang waktu 5,3 jam per karyawan per hari karena proses yang tidak efisien.
Teknologi infrastruktur baru IBM membantu pengguna untuk mengelola dan mendapatkan wawasan dari berbagai hal dalam infrastruktur fisik mereka yang dilengkapi oleh semakin banyak sensor pintar; menganalisa informasi dalam jumlah besar; dan menjadi lebih “hijau” dan hemat biaya.
“Bekerja secara lebih pintar artinya kita menjadi lebih produktif dan hemat biaya dengan memanfaatkan alat-alat dan informasi yang dapat memberikan manfaat terbesar dalam suatu lingkungan yang kompetitif,” kata Kustiawan Kusumo, Country Manager, IBM Software Group. “Melalui portofolio piranti lunak Lotus dan WebSphere, IBM berkomitmen untuk meluncurkan kemampuan pengelolaan proses bisnis dan kolaborasi baru agar para pelanggan dapat bekerja secara lebih pintar,” ucapnya.
Menurut IBM, proses bisnis yang tidak efisien dan kendala kolaborasi dapat menghambat keberhasilan, terutama di lingkungan perekonomian yang menantang. Sebagai contoh, perusahaan membuang waktu 5,3 jam per karyawan per hari karena proses yang tidak efisien.
Sebanyak dua per tiga
karyawan percaya bahwa ada rekan kerja mereka yang dapat membantu mereka
melaksanakan tugas mereka, tetapi tidak tahu cara mencari mereka.
Selain itu, 42 persen karyawan terpaksa mengambil keputusan dengan
informasi yang tidak benar paling tidak seminggu sekali. Sementara itu,
91 persen CEO yang disurvei oleh IBM mengatakan bahwa mereka harus
merestrukturisasi cara perusahaan mereka beroperasi.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon