Sebuah roket ditembakkan dari wilayah Jalur Gaza dan mendarat dekat Ashkelon, Israel selatan hari ini. Tak ada korban dalam serangan roket Palestina ini. "Roket itu jatuh dini hari tadi di dekat Ashkelon dan menimbulkan sejumlah kerusakan di jalan raya, tanpa melukai seorang pun," kata juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (26/2/2013). Ini merupakan serangan roket pertama dari wilayah Palestina sejak berakhirnya operasi Israel pada November 2012 lalu. Saat itu, ribuan roket ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, yang dikuasai oleh kelompok Hamas. Pemerintah Israel dan Hamas akhirnya menyetujui gencatan senjata pada 21 November lalu menyusul operasi militer Israel yang berlangsung delapan hari di wilayah Gaza. Konflik itu menewaskan 177 warga Palestina, yang sebagian besar adalah warga sipil. Enam warga Israel, empat di antaranya warga sipil, juga tewas dalam kekerasan tersebut. Serangan roket pada Selasa ini terjadi di tengah ketegangan menyusul kematian seorang tahanan Palestina di penjara Israel. Otoritas Palestina menyebut tahanan tersebut telah disiksa hingga tewas oleh aparat Israel. Pria Palestina bernama Arafat Jaradat itu ditahan otoritas Israel pada 18 Februari lalu dan meninggal lima hari kemudian di selnya. Otoritas Israel menyatakan, Jaradat tampaknya tewas akibat serangan jantung. Namun hasil autopsi jasad ayah dua anak itu menunjukkan adanya memar-memar pada tubuhnya, kerusakan otot dan sejumlah tulang yang patah.


Kepolisian Shanghai telah mulai melakukan penyelidikan terhadap sebuah perusahaan garmen lokal setelah kandungan zat pewarna beracun ditemukan pada beberapa seragam sekolah.

Biro Supervisi Teknis dan Kualitas Shanghai (SQTSB) menyatakan seperti dilansir China Daily, Selasa (26/2/2013), kandungan pewarna amina aromatik telah ditemukan beberapa hari lalu pada sekumpulan seragam sekolah buatan Shanghai Ouxia Clothing Company.

Kemudian pada 18 Februari lalu, sekitar 24.600 siswa SD dan SMP diperintahkan untuk tidak lagi mengenakan pakaian seragam buatan perusahaan itu.

Otoritas pendidikan pun memerintahkan dilakukannya penyelidikan atas hal ini.

Senyawa amina aromatik biasa digunakan untuk memproduksi plastik dan pestisida. Senyawa itu dapat berubah menjadi racun bila dihirup atau terserap ke pori-pori kulit. Bahkan ada pula yang mengandung karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker sehingga telah dilarang digunakan sebagai pewarna di Uni Eropa.

Menurut harian Shanghai Daily, total 41 sekolah telah membeli seragam dari perusahaan tersebut.

Kepolisian pun saat ini juga tengah menyelidiki apakah pejabat-pejabat terkait telah mengizinkan seragam-seragam beracun tersebut masuk ke lingkungan sekolah-sekolah.
Previous
Next Post »