Alasan Mentan Hambat Impor Pangan

Produk pertanian Indonesia tidak kalah dengan impor.

MNK CENTER - Kementerian Pertanian akan memanfaatkan momentum meningkatnya harga komoditas buah impor untuk meningkatkan kegemaran masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi buah lokal. Sebab, pasokan buah lokal sangat memadai dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.

"Impor buah di Indonesia tidak lebih dari 10 persen dari produksi buah yang ada di Indonesia. Dengan melimpahknya buah lokal ini, tinggal menunggu peningkatan konsumsi oleh masyarakat Indonesia sendiri," kata Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, saat berkunjung ke Yogyakarta, Jumat 5 April 2013.

Ia menjelaskan, pertumbuhan produksi buah lokal di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2011 lalu, produksi buah lokal naik 18,23 persen dengan total volume 18 juta ton.

"Ini tantangan bagi kita untuk meningkatkan kegemaran mengonsumsi buah lokal dan bagaimana kita mengawasi produk buah-buahan yang masuk ke Indonesia," kata politisi PKS ini.

Suswono menambahkan, serbuan berbagai jenis produk impor tidak bisa dihadapi sendiri oleh Kementerian Pertanian. Seluruh elemen, harus bekerja sama untuk menyeleksi barang impor yang masuk tidak layak dengan alasan keamanan pangan.

Ia mengatakan agar produk pertanian Indonesia tidak kalah dengan maraknya produk pertanian impor, maka perlu juga dilakukan peningkatan daya saing, mulai dari penanaman hingga seusai panen hingga tempat pengiriman barang harus ditingkatkan.

"Kita bayangkan saja untuk memasukkan buah manggis ke Australia, butuh waktu enam tahun karena mereka menuntut faktor keamanan pangan yang akan dikirim. Kita juga bisa melakukan hal yang sama untuk memproteksi produk pertanian dari luar negeri masuk ke Indonesia, di saat pasar bebas berlangsung saat ini," tegasnya.


Previous
Next Post »