Tersangka Dzhokhar Sebut Kakaknya Dalang Serangan Bom Boston


Boston, - Tersangka bom Boston yang masih hidup, Dzhokhar Tsarnaev menyebut bahwa kakak laki-lakinya, Tamerlan Tsarnaev merupakan dalang serangan bom pekan lalu. Menurut Dzhokhar, aksi itu hanya dilakukan oleh mereka berdua, tak ada kelompok teroris internasional di balik mereka.

Demikian disampaikan sumber pemerintah Amerika Serikat kepada CNN, Selasa (23/4/2013). Menurutnya, hal tersebut diketahui penyidik dari keterangan langsung Dzhokhar yang saat ini sudah mulai bisa bicara.

Dikatakan sumber pemerintah AS itu, pengakuan Dzhokhar ini sifatnya masih sementara. Sebabnya, pengakuan tersebut harus diselidiki kebenarannya dan ditindaklanjuti oleh para penyidik.

Seorang pejabat penegakan hukum AS mengatakan, sejauh ini para penyidik memang belum menemukan adanya indikasi kedua tersangka itu bekerja sama dengan pihak lain. Namun masih banyak yang harus dilakukan otoritas AS bisa memastikan bahwa tak ada pihak lain yang terlibat.

Belum jelas apa motif keduanya melakukan pengeboman itu. Dzhokhar saat ini masih dirawat secara intensif di rumah sakit Beth Israel Deaconess Hospital di Boston.

Untuk keperluan penyidikan, para penyidik akan masuk ke ruangan tiap beberapa jam untuk mengajukan pertanyaan pada remaja berumur 19 tahun itu. Tentu saja dengan disaksikan oleh sejumlah dokter.
Boston, - Tersangka bom Boston yang masih hidup, Dzhokhar Tsarnaev menyebut bahwa kakak laki-lakinya, Tamerlan Tsarnaev merupakan dalang serangan bom pekan lalu. Menurut Dzhokhar, aksi itu hanya dilakukan oleh mereka berdua, tak ada kelompok teroris internasional di balik mereka.

Demikian disampaikan sumber pemerintah Amerika Serikat kepada CNN, Selasa (23/4/2013). Menurutnya, hal tersebut diketahui penyidik dari keterangan langsung Dzhokhar yang saat ini sudah mulai bisa bicara.

Dikatakan sumber pemerintah AS itu, pengakuan Dzhokhar ini sifatnya masih sementara. Sebabnya, pengakuan tersebut harus diselidiki kebenarannya dan ditindaklanjuti oleh para penyidik.

Seorang pejabat penegakan hukum AS mengatakan, sejauh ini para penyidik memang belum menemukan adanya indikasi kedua tersangka itu bekerja sama dengan pihak lain. Namun masih banyak yang harus dilakukan otoritas AS bisa memastikan bahwa tak ada pihak lain yang terlibat.

Belum jelas apa motif keduanya melakukan pengeboman itu. Dzhokhar saat ini masih dirawat secara intensif di rumah sakit Beth Israel Deaconess Hospital di Boston.

Untuk keperluan penyidikan, para penyidik akan masuk ke ruangan tiap beberapa jam untuk mengajukan pertanyaan pada remaja berumur 19 tahun itu. Tentu saja dengan disaksikan oleh sejumlah dokter.
Previous
Next Post »